Militer kini mengembangkan drone swarm—armada drone kecil yang bisa bekerja sama menyerang target.
Drone ini berkomunikasi secara otonom, bergerak layaknya kawanan lebah di udara.
Keunggulannya adalah daya serang yang fleksibel dan sulit ditangkal sistem pertahanan tradisional.
Beberapa uji coba menunjukkan drone swarm mampu melumpuhkan tank dan radar dengan biaya jauh lebih murah.
Namun, teknologi ini memicu kekhawatiran etis tentang perang otomatis tanpa kendali manusia.
PBB sudah mulai membahas regulasi penggunaan drone swarm dalam peperangan.
Meski kontroversial, banyak negara tetap mengembangkan teknologi ini.
Perang masa depan mungkin akan dipimpin oleh kawanan mesin terbang tanpa pilot.