Web3 – Konsep Decentralized Autonomous Organization (DAO), yang merupakan entitas yang diatur oleh kode komputer dan dijalankan oleh komunitas anggotanya, bukan oleh manajemen atau dewan direksi terpusat, sedang mengubah tata kelola digital. Dibangun di atas teknologi Blockchain dan menggunakan smart contract, DAO memungkinkan pengambilan keputusan yang transparan, tanpa izin (permissionless), dan terdesentralisasi, menandai pergeseran radikal dalam struktur organisasi.
Inti dari DAO adalah mekanisme pemungutan suara berbasis token. Anggota DAO membeli atau mendapatkan governance token yang memberikan mereka hak untuk mengusulkan dan memberikan suara pada proposal penting, mulai dari alokasi dana hingga pembaruan software. Setelah pemungutan suara, keputusan tersebut secara otomatis dijalankan oleh smart contract tanpa perlu intervensi manusia. Hal ini menghilangkan masalah single point of failure (titik kegagalan tunggal) dan mengurangi risiko korupsi.
DAO muncul di berbagai sektor, paling menonjol di Keuangan Terdesentralisasi (DeFi), di mana mereka mengelola protokol pinjaman dan pertukaran aset. Mereka juga digunakan dalam proyek seni dan koleksi (DAO Investasi) dan bahkan dalam upaya untuk membeli aset dunia nyata. DAO menjanjikan model tata kelola yang lebih inklusif dan meritokratis, di mana kekuasaan tersebar di seluruh komunitas kontributor.
Meskipun menarik secara filosofis, DAO menghadapi tantangan hukum dan operasional yang signifikan. Status hukum DAO masih ambigu di sebagian besar yurisdiksi, menimbulkan pertanyaan tentang pertanggungjawaban hukum jika terjadi kesalahan atau kegagalan sistem. Selain itu, partisipasi yang rendah dalam pemungutan suara (voter apathy) dan risiko “whale” (pemilik token besar yang dapat mendominasi suara) menunjukkan bahwa desentralisasi sempurna masih sulit dicapai.
Secara keseluruhan, DAO adalah eksperimen yang menarik dalam tata kelola digital. Mereka menawarkan model untuk mengelola sumber daya bersama secara terdistribusi. Meskipun teknologinya masih muda dan kerangka hukumnya masih tertinggal, DAO mewakili visi organisasi internet yang mandiri, di mana kepercayaan dibangun di atas kode matematika, bukan di atas hierarki manusia.